Ketika search kanzashi (かんざし) dengan huruf kana, kita akan menemukan gambar seperti tusuk konde. Ternyata, memang dalam bahasa Jepang, kanzashi itu berarti hiasan rambut. Hiasan dan bentuk kanzashi ada berbagai bentuk, mulai dari tama (bola kecil), bira, kanoko-dome, oogi bira, kushi (sisir yang rapat), dan lainnya (kalau ditelusuri banyak sekali macamnya). Salah satu yang aku sukai adalah tsumami kanzashi.
Dari penemuan tentang kanzashi, aku mulai sering search pake kana, soalnya lebih buanyak yang didapat dan desain-desainnya unyu alias kawaii dibanding dengan pake romaji. Heehee.. Akhirnya, pencarian bermuara pada keyword baru lagi, yaitu tsumamizaiku.
Tsumamizaiku (つまみ細工) biasa juga ditulis tsumami-zaiku, artinya tsumami = "pinching/menjepit" dan zaiku="work/kegiatan". Tsumamizaiku mengacu pada kerajinan tangan asal Jepang yang melibatkan kain yang sudah dikeraskan dan dibentuk persegi. Kain itu kemudian dijepit menggunakan pinset dan dilipat dan dibuat menjadi berbagai bentuk.
Kain bisa dibentuk seperti bunga atau selain bunga (hewan atau tanaman lain). Selain sebagai hiasan rambut, bisa juga dibuat sebagai benda lainnya (mulai dari phone strap, obidome, frame foto, dan yang lainnya). Oiya, handcraft ini sudah ada sejak jaman dulu, lho!
Tsumami kanzashi umumnya dipakai oleh geisha atau maiko sebagai pelengkap outfit mereka. Sepanjang tahun, geisha-san atau maiko-san memakai tsumami kanzashi yang berbeda tergantung dari musim, perayaan, atau bunga yang sedang mekar pada bulan tertentu. Hal ini disebut seasonal kanzashi. (Ini akan dibahas di bab seasonal kanzashi, semoga aku inget buat ngebahas ya, doakan saja, hehe..)
Sama seperti penggunaan motif pada kimono, jika kita tidak tepat menggunakan motif tsumami kanzashi pada waktu-waktu tertentu, maka akan dianggap sebagai "ketinggalan jaman", saltum (salah kostum), atau out of date :D Namun, seiring perkembangan jaman dan perkembangan bentuknya yang bermacam-macam, tsumami kanzashi bisa dipakai oleh siapapun, kapanpun, bahkan untuk sehari-hari.
Secara tradisional, tsumamizaiku prosesnya hanya gunting kain, lipat, dan tempel. Namun, sekarang berkembang supaya lebih mudah dan cepat dengan dijahit, dibakar, atau lainnya, tanpa menghilangkan esensi melipat-lipatnya. Aku sih nyebutnya itu cara yang berkembang di Barat, dimodifikasi karena memang bahan-bahan untuk tsumamizaiku jarang bisa ditemui di luar Jepang. Secara pribadi aku lebih suka cara tradisional. That's the spirit of this handcraft ^_^
Summary:
- Tsumamizaiku bisa dibilang adalah metode craftnya, sedangkan kanzashi adalah aksesori untuk rambut.
- Kanzashi belum tentu dibuat dengan metode tsumami. Begitu pula tsumami, bisa jadi bukan untuk kanzashi (seperti contoh phone strap di atas).
- Pada awal pembuatannya dulu (periode Jomon), tsumami kanzashi hanya lazim dipakai oleh geisha dan maiko. Sekarang, siapapun bisa memakainya untuk sehari-hari (casual).
Sekian penjelasan singkat tentang yang kupelajari dari berbagai sumber. Happy learning, ya! ^_^
Maiko Kikushino yang mengenakan tsumami kanzashi dengan bentuk bunga bellflower (kikyou).
Copyright 2010 (Onihide on Flickr)
Photo sources
* http://www.immortalgeisha.com/ig_bb/viewtopic.php?t=8439
** http://item.rakuten.co.jp/e-hanafusa/tama-red-kiku/
*** http://tetote-market.jp/creator/tsumamizaiku/lo2196823754/
**** http://www.flickr.com/photos/23314901@N06/5004438458/
Bira Kanzashi * |
Tama kanzashi ** |
Tsumami kanzashi |
Tsumamizaiku |
Tsumamizaiku phone strap |
Tsumamizaiku goldfish obi decoration *** (kawaii!) |
Tsumami kanzashi umumnya dipakai oleh geisha atau maiko sebagai pelengkap outfit mereka. Sepanjang tahun, geisha-san atau maiko-san memakai tsumami kanzashi yang berbeda tergantung dari musim, perayaan, atau bunga yang sedang mekar pada bulan tertentu. Hal ini disebut seasonal kanzashi. (Ini akan dibahas di bab seasonal kanzashi, semoga aku inget buat ngebahas ya, doakan saja, hehe..)
Sama seperti penggunaan motif pada kimono, jika kita tidak tepat menggunakan motif tsumami kanzashi pada waktu-waktu tertentu, maka akan dianggap sebagai "ketinggalan jaman", saltum (salah kostum), atau out of date :D Namun, seiring perkembangan jaman dan perkembangan bentuknya yang bermacam-macam, tsumami kanzashi bisa dipakai oleh siapapun, kapanpun, bahkan untuk sehari-hari.
Secara tradisional, tsumamizaiku prosesnya hanya gunting kain, lipat, dan tempel. Namun, sekarang berkembang supaya lebih mudah dan cepat dengan dijahit, dibakar, atau lainnya, tanpa menghilangkan esensi melipat-lipatnya. Aku sih nyebutnya itu cara yang berkembang di Barat, dimodifikasi karena memang bahan-bahan untuk tsumamizaiku jarang bisa ditemui di luar Jepang. Secara pribadi aku lebih suka cara tradisional. That's the spirit of this handcraft ^_^
Summary:
- Tsumamizaiku bisa dibilang adalah metode craftnya, sedangkan kanzashi adalah aksesori untuk rambut.
- Kanzashi belum tentu dibuat dengan metode tsumami. Begitu pula tsumami, bisa jadi bukan untuk kanzashi (seperti contoh phone strap di atas).
- Pada awal pembuatannya dulu (periode Jomon), tsumami kanzashi hanya lazim dipakai oleh geisha dan maiko. Sekarang, siapapun bisa memakainya untuk sehari-hari (casual).
Sekian penjelasan singkat tentang yang kupelajari dari berbagai sumber. Happy learning, ya! ^_^
Maiko-san Kikushino **** |
Copyright 2010 (Onihide on Flickr)
Photo sources
* http://www.immortalgeisha.com/ig_bb/viewtopic.php?t=8439
** http://item.rakuten.co.jp/e-hanafusa/tama-red-kiku/
*** http://tetote-market.jp/creator/tsumamizaiku/lo2196823754/
**** http://www.flickr.com/photos/23314901@N06/5004438458/